dan bidadari itu mula bersuara tatkala
bumi sang pria ditandang kemarau bahgia.
lambaikan tangan pejamkan mata.
usah biarkan pipi membasah penuh sia.
lihat akarmu apa impimu.
moga bahagia untuk dia bak syurga.
terus melangkah berbingkai wajahnya.
No comments:
Post a Comment