Kelambu yang pernah terselak
Tidak lagi rupa jelita ku nampak
Desah nafasnya kembali tenang
Semakin udara sendu menghilang
Bibir yang basah memuja mengontang
Rekah celah-celah darah merah
Mengetap erat tertahan resah
Terpukul bayu kelambu berombak
Iringkan nadi detak meretak
No comments:
Post a Comment