Dua tangan tiada gerak
Pasangan telinga tuli membenar
Sepasang mata perhati hambar
Pada jelita dalam kurungan kaca
Mulus senyuman tembusi dada
Apa benar pada diri
Atau tujunya pada biasan sendiri
Pecahkan saja, bentak hati
Akal mencela kekal perhati
Tundakan rasa
Hingga gilir kita tiba
No comments:
Post a Comment